11 Maret 2011

Believe it or not

Jangan anda pikir saya akan mengajak anda bermujizatria, amazing atau blessed dan annointhing dengan judul diatas. Justru sebaliknya saya ingin mengajak anda memahami Firman Tuhan dalam terang kasih Tuhan dalam cakrawala akalbudi dan akalsehat yang pada akhirnya suka atau tidak suka, kebenaran Firman Tuhan tak dapat dipungkiri dan tak terbantahkan. Janganlah anda dan saya terbius oleh berbagai pengajaran untuk mengejar hal-hal supranatural semisal kesembuhan Illahi, urapan Roh kudus, Nubuatan, penglihatan dan berbagai keajaiban yang ada dalam Alkitab. Isi Alkitab buat saya tak mungkin dan tak dapat dipungkiri keabsahan dan kebenarannya. Namun demikian bukan berarti apa yang terdapat dalam Alkitab harus dialami secara letter lux demonstrative dan visualisasi. Memaksakan semuanya harus terjadi secara letter lux sama saja artinya dengan melecehkan dan memperkosa firman Tuhan karena sebagai umat yang mengaku percaya seharusnya ucapan syukur, penyembahan dan puji-pujian yang terungkap baik dalam memahami, mengaktualisasikan dan terlebih dalam memberitakan Firman Tuhan. Sepanjang abad dan sejarah kehidupan manusia, Firman Tuhan menjadi dasar bagi pencerdasan, pencerahan dan pemberdayaan manusia dan bukan sebaliknya.
Kita mulai pengertian ini dengan memahami Firman Tuhan dalam hal penciptaan. Dalam kitab Kejadian fasalnya yang pertama diuraikan bagaimana waktu dan cara Allah menciptakan mulai dari menciptakan langit dan bumi hingga semua isinya baik diceritakan secara detail maupun secara implisit yang bermuara pada penciptaan Manusia dengan mandate untuk mengurus semua hasil ciptaan sebelumnya. Jangan anda pikir Allah tidak tahu kalau manusia ciptaanNya akan jatuh dalam dosa Justru kejatuhan manusia dalam dosa menjadi entry point bagi manusia dalam mengurus semua hasil ciptaan Allah sebelum menciptakan manusia. Manusia dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologinya merumuskan penciptaan itu dengan teory evolusi Apa yang salah dengan teory evolusi? Apa yang bertentangan teory ini dengan Firman Tuhan? Gunakan akalbudi, gunakan akalsehat dalam terang kasih Tuhan bahwa sesungguhnya tak ada pertentangan antara Firman Tuhan dengan teory evolusi ini.Pemahaman ini didasari pada ayat firman Tuhan yang berbunyi satu hari bagi Tuhan adalah seribu tahun dibumi. Bayangkan perubahan dari biji sesawi menjadi tandan daun sesawi yang bahkan burung pipit bisa bersarang didalamnya hanya dalam hitungan hari dibumi. Bayangkan telur ayam atau hewan yang bertelur hanya membutuhkan waktu dalam hitungan bulan untuk menjadi hewan hidup yang mirip dengan induknya. Inilah teory evolusi dalam bingkai ilmu pengetahuan dan tekhnologi inilah hal penciptaan dalam Firman Tuhan.yang jika kita ingin menggunakan akalbudi, akalsehat maka tak ada pertentangan antara keduanya. Apalagi lalu harus ada dikotomi ini dari dunia dan itu dari Allah. Satu hal yang baik untuk direnungkan bahwa Allah menciptakan manusia yang paling sempurna dan berbeda dengan ciptaanNya yang lain adalah karena Allah menciptakan manusia berakalbudi Allah tidak memberikan mandatNya kepada tumbuh-tumbuhan.







Allah tidak memberikan mandatNya kepada binatang untuk mengelola ciptaanNya. Tetapi justru kepada manusia Allah memberikan mandatNya untuk mengurus ciptaanNya ini. Dalam perjalanannya manusia memang lebih sering menyimpang dari perintah dan kehendak Tuhan, namun tak ada alasan lalu membatasi diri untuk duduk manis dirumah atau mengambil keputusan untuk lebih bertekun dengan semedi atau doa puasa berkepanjangan. Ingat bukan korban dan persembahan yang Tuhan inginkan tetapi belaskasihan sesamamu.
Saya bosan menceritakan dan membahas seputar gila-gilaannya umat Kristiani dalam aktifitasnya bergereja maupun berjemaat dan bermasyarakat. Sampai hari ini mereka yang merasa mengenal, bergaul, memahami dan melayani Allah dalam Yesus Kristus malah mengexploitasi karunia Allah dan bukan menggiring jemaatnya unntuk bekerja dan memberi buah Dengan mendemonstrasikan karunia-karunia mulai dari bahasa Roh hingga ke nubuatan yang tetap saja hanya sebagian saja yang menjadi kenyataan. Suara-suara sumbang mulai banyak terdengar tidak hanya dikalangan umat sendiri tetapi sudah memasuki wilayah masyarakat banyak. Suara-suara sumbang itu berangkat dari kenyataan adanya ritual ibadah dengan label pencurahan Roh Kudus di tempat terbuka. Yang meresahkan adalah jalannya ritual justru lebih mirip dengan ritual pemujaan setan yang berteriak tak karuan bahkan beberapa pelaku ritual ibadah ini sempat ada yang semaput. Mereka yang berlabel Hamba Tuhan hanya beralasan bahwa ritual seperti itu pasti bukan datang dari Tuhan sekalipun sama bentuk ritualnya dan merekalah yang sebetulnya mengajarkan dan menekankan pentingnya mengalami berbagai karunia itu. Saya sendiri beberapa kali ingin sharing membahas masalah seperti ini dengan mereka namun beberapa dari mereka mulai mematikan HPnya sesudah acara mereka selesai, kemudian ada juga sms yang maksudnya konselling tapi ketika dihubungi tak ada jawaban bahkan kemudian HPnya juga dimatikan.
Pengalaman inilah yang membuat saya terus juga memahami dan mencari benang merah antara satu sisi gereja yang berorientasi kerohanian dan sisi lainnya ilmu pengetahuan yang berorientasikan sebab akibat. Banyak umat Kristiani digiring untuk semata beribadah, percaya dan berserah dalam pimpinan dan pengasihan Tuhan. Bahkan ada penekanan bahwa Tuhan yang dimaksud harus yang disebut Yesus. Diluar itu pasti keliru dan memang ada ayat yang menjelaskan hal itu. Tapi yang sebenarnya penting dalam pengakuan itu adalah realisasinya dan implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Sia-sia saja manusia menyembah Tuhan dalam nama Yesus kalau kehidupannya hanya menipu dan manipulasi. Sia-sia saja sekalipun tinggal di rumah Tuhan seumur hidup kalau masih mencari kebetan mobil mewah dan wisata kemana saja yang disukai. Believe it or not seri film documenter yang menggali keberhasilan pengalaman-pengalaman luar biasa dari orang perorangan maupun kelompok baik normal maupun mereka yang cacad fisik menjalani maupun mengexplorasi banyak sisi kehidupan dengan luar biasa.








Film ini mungkin ingin memotivasi dan menyemangati setiap penontonnya bahwa dalam keadaan apapun kita, semuanya harus diperjuangkan dan tak ada alasan untuk menyerah hanya karena cacad fisik apalagi hanya karena keterbatasan sarana prasarana. Atau kalau kita mau menyaksikan exploitasi dan explorasi dunia beserta jagat raya, bisa kita saksikan film seri documenter Discovery Channel. Film documenter ini menggali semua kerja keras manusia dalam mengexpoitasi dan explorasi bumi sampai kandungan didalamnya demikian juga lautan dan kandungan didalamnya dan jagat raya.sampai kebatas-batas galaxy. Kalau saja mereka yang mengaku hamba Tuhan menggiring umatnya untuk juga mengejar ilmu pengetahuan dan tekhnologi, barangkali akan lebih mudah dan gamblang menyampaikan Firman Tuhan baik penyampaian Firman Tuhan sebatas letter lux semata, maupun dikaji dan dikupas tuntas sampai detailnya sekalipun. Siapapun juga seharusnya terheran-heran dan bertanya-tanya mengapa umat senantiasa digiring untuk mengejar karunia dan mujizat. Yang lebih parah bahwa akhir-akhir ini umat justru diperhadapkan pada situasi darurat dimana Tuhan disatu pihak akan berhadapan dengan penguasa dunia dilain pihak. Tentunya diakhir cerita Tuhan yang menang. Tapi apa urusannya umat dipersiapkan dan disuruh bersiap-siap? Seharusnya dengan tekun dan taat dalam menjalani iman percaya kepada Tuhan Yesus bukankah itu sudah cukup? Tentunya dengan hidup kudus dan yang berkenan kepadaNya. Mengenai kapan waktunya bukankah hanya Bapa yang tahu dan bahkan adalah hakNya. Lalu apa urusannya umat yang disuruh bersiap-siap.Ingatkah bahwa tak satu titikpun dalam isi Alkitab yang akan dihapus sebelum semuanya itu digenapi? Apanya yang digenapi? Bukankah itu mau menjelaskan tentang hal penciptaan langit dan bumi beserta isinya yang sudah dimandatkan kepada manusia dengan akalbudinya, dengan akalsehatnya agar apa yang ada dan menjadi isi Alkitab sungguh berwujud nyata dalam kerangka pencerdasan, pencerahan dan pemberdayaan umat manusia. Sungguh terlalu naïf ketika umat Kristiani diberi kebebasan untuk menjalankan ibadah dan iman percayanya malah terkesan gila-gilaan Saya hampir merasa yakin bahwa Allah dalam Yesus sekarang ini justru merasa prihatin dengan keadaan jemaatnya tidak hanya karena salah jalan tetapi lebih disebabkan kocar-kacir satu dengan lainnya hanya untuk merasa aku benar dan yang lain I don’t care. Pada akhirnya saya lebih suka kalau tulisan ini dapat dinilai sebagai titik temu untuk mereka yang menamakan diri Hamba Tuhan, Gembala Sidang atau siapapun juga yang terlibat dalam pelayanan di dunia ke Kristenan untuk mari menyatukan visimisi pelayanan kita agar bukan apa yang harus kita kejar, tetapi apa yang mampu kita lakukan dalam kerangka menciptakan damai sejahtera umat manusia dan sukacita dalam kecukupan sambil memuji dan memuliakan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Disanalah Allah bertakhta.
Pucung Bantul 8 Juni 2009

Hardo J Setiawan
Callsign: Anwari/Klana/Musa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada saran, komentar, pertanyaan, atau kritikan, silahkan Anda ketik di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungan Anda ke web blog saya.