11 Maret 2011

APAKAH ALKITAB ITU RASIONAL?

Orang yang terbiasa menulis sebagai jurnalis maupun novelis terbiasa mengutip kalimat- kalimat penting dari penulis lainnya untuk meyakinkan pembacanya akan pendapat yang ditulisnya. Terlepas dari itu semua ada satu buku yang dikenal sebagai ALKITAB yang terbagi menjadi dua bagian sebagai Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sebenarnya dari dua bagian itu juga terbagi lagi menjadi enam puluh enam kitab yakni tiga puluh sembilan kitab dalam Perjanjian Lama dan dua puluh tujuh kitab dalam Perjanjian Baru. Itupun tidak sepenuhnya sebagai kumpulan kitab-kitab karena ada juga yang berisi puisi atau syair, filsafat, sejarah pesan-pesan dan surat-surat. Pada awal mulanya Alkitab dijadikan buku berdasarkan kesepakatan para rohaniwan Kristiani dan mungkin juga dengan rohaniwan Khatolik atau sebaliknya. Lalu dijadikan pedoman atau pegangan sebagai kitab suci bagi umat kristiani dan umat Khatolik. Bahkan seluruh aktifitas dan sisi kehidupan umat haruslah selalu mengacu kepada isi ALKITAB itu. Tidak terkecuali carut marut dan berbagai peristiwa yang terjadi di dunia selalu dicari jawabannya dalam buku yang bernama ALKITAB itu.Herannya ALKITAB itu sendiri selalu dianggap sebagai kumpulan Firman Tuhan yang tak mungkin dijelaskan akal budi manusia kecuali diterima sebagai wahyu Tuhan atau kejadian yang diterima sebatas keajaiban dan mujizat. Lalu apa yang harus kita ( anda dan saya ) pahami tentang ALKITAB ini? Tetap menempatkannya sebagai Firman Tuhan yang tak mungkin terjangkau alam pikiran dan logika manusia dan diterima hanya sebatas keajaiban dan mujizat semata atau bagaimana sebaiknya ALKITAB ini akan kita maknai? Yang pasti Alkitab ditujukan bagi umat manusia ( yang waras tidak semaput atau gila dan yang berakalbudi karena tanpa itu bayangkan bagaimana ALKITAB dapat dibaca dan dipahami )bahkan seluruh umat manusia tak terkecuali (tidak hanya umat Kristiani dan umat Khatolik ) untuk dapat diimplementasikan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun sebagai ilmu pengetahuan dalam mengexploitasi dan explorasi isi dunia ini bahkan jagat raya alam semesta hingga ke ujung-ujung langit. Kepastian itu berarti ALKITAB sangat rasional dan harus dapat dijelaskan bahkan dikupas habis sehingga manusia tidak lagi terjebak dalam pengertian keajaiban dan mujizat semata yang justru mengarah pada dunia klenik yang tidak dapat diperetanggungjawabkan oleh para pemerannya.Tapi tidak boleh diartikan bahwa manusia menyamai Tuhan atau yang lebih extrim melawan Tuhan. Sebagai contoh; Kalau ilmu matematika mengajarkan dua kali dua itu sama dengan empat apakah itu berarti kita melebihi ilmu matematika itu, yang pasti justru kita yakin dan membenarkan fakta itu dan mengimplementasikannya dalam berbagai sisi kehidupan bahkan dalam mengembangkan temuan tekhnologi dan kemampuan kita untuk mengaktualisir kehidupan ini sehingga dinamis dan hidup menjadi lebih bergairah dan bersemangat. Selama isi Alkitab hanya diterima sebatas wahyu Tuhan dan keajaiban berbalut mujizat semata, maka hidup pasti stagnan karena hidup kudus sudah sangat-sangat nyaman dan tak ada yang harus diusahakan lagi. Toh dalam seluruh kebutuhan dan keinginan dalam mengisi kehidupan cukup dipenuhi dalam doa. Itukah yang ingin dibanggakan umat Kristiani dan umat Khatolik? Dunia senantiasa mencari jawab akan isi ALKITAB karena sadar atau tidak seluruh isi ALKITAB sangat berharga, sementara umat yang mengaku percaya hanya berpangku tangan dan lebih suka angkat tangan dan menundukkan kepada sambil memejamkan mata, lalu berkeluh-kesah bahwa hidupku penuh penderitaan ditimpa sakit penyakit, serba kekurangan untuk biaya hidup dan biaya anak-anak sekolah belum lagi dengan banyaknya tawaran akan fasilitas kenyamanan yang dihasilkan dunia tekhnologi sampai membuat mata nanar dan keblinger karena tak tahu dan tidak mengerti bagaimana semua itu kini merasuk dan memenuhi keluarga-keluarga bahkan sampai kedalam rumah ibadah yang jika perangkat itu tidak ada, suasana dan ritual ibadah terasa hambar. Kalau dulu nelayan temperamental seperti Pertrus yang YESUS rekrut, barangkali dewasa ini justru para ilmuwan dan intelektual berpotensi untuk menjelaskan bagaimana ALKITAB harus dipahami dan di implementasikan dalam kehidupan ini.Sekali lagi perlu diingatkan bahwa mereka tidak dalam katagori menyamai ALLAH apalagi menentang ALLAH.





Berapa banyak umat yang mengaku percaya terheran-heran dan termangu-mangu ketika hal penciptaan akan langit dan bumi disampaikan sebagai pemberitaan Firman Tuhan, sementara dunia dengan ilmu pengetahuannya menjelaskan dengan berbagai teori yang bisa dipertanggungjawabkan. Berapa banyak sakit-penyakit dalam ALKITAB yang disembuhkan lewat hamba Tuhan dan para nabiNya bahkan oleh YESUS sendiri, justru sekarang ini hanya ditangani dunia medis semata, tanpa harus doa puasa berkepanjangan yang selama ini dilakoni beberapa kalangan umat yang mengaku percaya yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Dalam artian kalau dikabulkan ;puji Tuhan dan kalau belum dikabulkan yah… harus bergantung pada kehendak Tuhan. Berapa banyak peristiwa science yang terjadi dalam Alkitab semisal YESUS terangkat ke sorga, Elia diterbangkan kereta berkuda laut teberau yang terbelah dua, Pelangi perjanjian ALLAH dengan Nuh, dan masih banyak lagi yang justru dengan gamblang dijelaskan lewat ilmu pengetahuan.Bagaimana soal benar dan salah atau dosa dan kudus yang menjadi ukuran bagi manusia dalam menerima anugerah maupun karunia pengamunan dan berkat dari Tuhan yang dunia bisa selesaikan lewat negosiasi dan gentlement agreement. Sejauhmana tulah dan kutuk dalam ALKITAB yang bagi dunia hanya ditangani lewat psikologi dan psikolog. Seberapa hebat para nabi,rasul dan hamba Tuhan yang merasa memegang kunci dan otoritas dalam mengurus hajat hidup orang banyak hanya dunia selesai lewat struktur management pengelolaan baik dalam scope rumah tangga sampai kepada pemerintahan dan polisi dunia yang dikomandoi Amerika Serikat. Maupun Negara-negara eropa. Seakan ada jenjang yang begitu lebar memisahkan kedua kutub ini padahal berasal dari satu sumber yaitu ALKITAB. Arogansi dan keangkuhan dunia Kristiani justru membelenggu kemampuan mereka dalam beradaptasi dan mengelola dunia yang sesungguhnya menjadi tanggungjawabnya. Bahkan lalu mereka mengeluarkan fatwa bahwa ini dari dunia yang harus dijauhi dan ini yang harus jadi konsumsi umat dengan doa dan puasa dan pujian penyembahan hingga dahi benjol waktu menerima pencurahan yang katanya Roh Kudus.Bahwa sesungguhnya ALKITAB itu sangat rasional hingga dunia sadar atau tidak berlomba-lomba mengexploitasi dan mengexplorasinya demi untuk mengenal ALLAH sang Khalik lewat ciptaanNya .ALKITAB disatu sisi dan dunia fana disisi satunya lagi bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Berpijak disatu sisi manapun juga berarti dunia kegelapan karena tak ada yang mampu dihasilkan. Tuhan memberkati.

Pucung Bantul 14 September 2009



Hardo Jayadi Setiawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jika ada saran, komentar, pertanyaan, atau kritikan, silahkan Anda ketik di kolom komentar. Terima kasih atas kunjungan Anda ke web blog saya.